Senin, 09 Juli 2012

080712;03:10:00

wahai terkasih..
entah apa yang kau pikirkan..
juga apa yang kau inginkan..
yang jelas ku begitu menderita melaluinya..
bila waktu kembali diputar..
mungkin tetap ku kan katakan hal yang sama..
karna cintaku sebabkanku katakan apa adaku..
namun tetap ku kan memilihmu..
tentu ku kan lebih hati-hati..
mengungkapkan inginku tanpa harus melukakan hatimu..
namun tetap kan ku yakinkan dirimu..
aku adalah belahan jiwamu..
sebagaimana kau adalah belahan jiwaku..
sejauh apa sakitmu memandang keadaan ini..
sesulit apa kau hadapi pilihan masa depanmu..
begitu sulit juga bila ku harus jauh darimu..
meski pilihanku tuk mengenalmu belahan jiwaku..
tak mungkin ku lewatkan..
sebagaimana ku telah katakan padamu..
sesakit apapun ini..
mengenalmu adalah pilihanku..
maafkanlah..
maafkan..
sungguh maafkanlah aku..
bila ternyata kau menderita..
bahkan begitu menderita..
bagaimana keadaanmu kini?..
kau begitu tegar dan tegas hadapi masalah cinta..
itulah kedewasaanmu..
namun jangan lakukan pilihan terkeras bagiku..
ku tak sekuat dirimu..
melalui pilihan pahitnya dunia mungkin ku mampu..
menjalani getirnya pilihan cinta..
bagaimana ku mampu..
meski mungkin ku bisa..
tapi tetap ku takkan memilihnya..
karna bilapun itu ku lakukan..
ku kan kehilangan semua rasa indah yang ku miliki dalam sisa hidupku..
melupakanmu..
menganggapmu tak ada..
mengganggap tak pernah jumpa..
kan membuatku menjadi laki-laki yang begitu dingin..
mungkin bahkan terlalu dingin..
dan kau tahu..
ku tak inginkankan itu..
ku lebih memilih rasakan derita nestapa ini..
karna ini sisa cinta asmara yang ku miliki..
dimana sebelumnyapun ku tak pernah ku gunakan..
selain sekedarnya saja..

wahai tersayang..
jangan pernah berfikir..
jangan pula kau menganggap..
wanita lain bisa menghiburku atas kehilanganku akan dirimu..
kau tahu..
tak mungkin lagi ku katakan..
apa yang telah ku katakan padamu..
kejujuran termurniku..
karna begitu sayangku padamu..
pada yang lain..
ku memang tak akan berdusta..
namun ku memilih tak katakan sebenarnya..
tentang alasanku tuk tak mengembangkan rasaku pada wanita dewasa..
ku katakan fakta itu padamu..
karna ku begitu ingin kau mengerti aku..
betapa ku ingin dekat denganmu..
namun..
mengapa kau memberikanku pilihan terberat lain..
apakah memang kau ingin ku melupakanmu?..
tentu itu tidak mungkin..
bila ku bisa mengembangkan rasaku pada wanita dewasa seprti padamu..
tentu bisa ku obati luka duka ini..
namun kau tahu..
ku takkan melakukan hal itu lagi..
sebagaimana sebelum mengenalmu..
ku takkan laukan hal yang sia-sia..
terlebih setelah ku temukan dirimu..
mengapa kau tidak pilih apa yang ku fikirkan..
mengapa kau tak lakukan apa yang kini ku lakukan..
begitu ku sadar hanya kau belahan jiwaku..
ku memilih tuk berdoa..
pada Penguasa Takdir Kita..
agar takdir yang ada..
untuk dilengkapi..
tidak cukup hanya dengan pertemukan kita..
tapi juga menyatukan kita pada waktunya..
meski butuh waktu..
ku kan tetap melakukannya..
menunggumu..
menantimu..
sampai waktuku tiba..
ku katakan padamu wahai terkasihku..
ku jelaskan padamu pada akhirnya..
meski ku samarkan dalam putihnya tulisanku..
kau bisa membacanya dengan jelas..
pada bagian blogmu ini..
yang tampak tanpa apapun..
saat kau membloknya..
kau kan lihat apa yang ingin ku katakan..
namun mungkin kau tak ingin orang mengetahuinya..

wahai perinduku..
apa yang harus ku lakukan..
agar kau mau menyapaku kembali..
begitu gelapkah aku bagi hidupmu..
sebegitu kecewanyakah dirimu..
sebegitu tak pantasnya kah aku..
tuk mengenalmu begitu lama lagi..
sebegitu sakitnya kah hatimu..

duhai permata hatiku..
berapa juta maaf yang kau butuhkan dariku..
tentu kan ku lakukan..
berapa lama ku harus menunggu..
tentu kan ku jalani..
berikan aku harapan..
sebagaimana ku berikan padamu harapanku..
...
..
.