Senin, 18 Juni 2012

180512;17:18:48

bunda..
dia hadir saat ku mulai pasrah..
tak kan ada wanita yang bisa mengisi hatiku..
tak ada wanita yang begitu indah di mataku..
tuk mengisi cinta yang berbeda dengan cinta yang selama ini ada..

bunda..
ia begitu sempurna..
kedewasaannya mengagumkan hatiku..
ketabahannya menjalani hidup mengingatkanku padamu..
ia begitu cantik bagiku..
bahkan sebelum ku lihat wajahnya ku dapat rasakan indahnya..

bunda..
baktinya pada orang tua..
cintanya pada bundanya..
meluluhkan hatiku yang sekian lama ku simpan dalam sunyinya jiwaku..
ramahnya cerminkan hati yang telah berdamai dengan diri sendiri..

bunda..
kuatnya ikatan bathin dengan bundanya..
manjanya rasa pada bundanya..
menarik jiwaku yang memang selalu ingin memanjakan..
membangkitkan rasa sayangku padanya..

bunda..
ku ingin bawa ia ke hadapan simpuhmu..
inilah wanita yang ku kasihi..
inilah wanita yang ku sayangi..
wanita yang kini selalu membuatku menangis..
karna rindu-rindu yang begitu mengiris..

bunda..
ku jujur padamu..
ia telah membuat hatiku begitu merana..
sekaligus membuatku begitu tak bisa berbuat apa-apa..
ku begitu takut ia kan pergi..
ku begitu khawatir ia tak kembali lagi..

bunda..
begitu banyak yang ia ajarkan padaku..
rasa kasih juga peduli..
ke hati-hatian tuk tidak melukai perasaan..
membuatku peduli kesehatan badanku..
mengajariku bagaimana bekerja penuh tanggung jawab..
mengajariku menyimpan duka dengan bekerja..

bunda..
begitu tegar hatinya..
begitu dewasa jiwa dan fikirnya..
sementara aku, terlalu lemah dalam masalah cinta..
mengejar cita-cita..
menjalani deritanya upaya..
dapat ku lakukan..
mengejar cinta..
begitu ku tak berdaya..