Senin, 11 Juni 2012

1106211;05:38:00

wahai tersayang..
orang tua hampir pasti selalu memaksakan kehendaknya..
itu karena mereka yakin..
pilihan merekalah yang terbaik demi anaknya..
itu karena mereka ingin..
anak bahagia dan tidak menderita hidupnya..
itu karena mereka tidak pernah percaya..
anaknya sudah dewasa..
itu karena mereka tidak yakin..
anaknya bisa memilih yang terbaik buat hidup kedepannya..

orang tua selalu melihat ke depan..
segala kekhawatiran.. harus tersingkirkan..
segala kekurangan.. harus terpenuhi..
agar anak bisa menikmati hidup berkecukupan..
agar anak bisa menikmati hidup dengan kasih sayang..

orang tua selalu berfikir realistis..
itulah sebabnya..
alasan cinta tidak dapat diterima dengan puas..
mereka memang lupa..
atau memang sudah tidak percaya..
cinta memiliki kekuatan tuk membahagiakan..
cinta memiliki kekuatan tuk memenuhi segala yang dikhawatirkan..
cinta memiliki kekuatan tuk memenuhi segala kekurangan..
dengan cinta..
upaya untuk memenuhi kecukupan hidup terasa lebih mudah..
dengan cinta..
upaya menikmati kasih sayang.. kan lebih menjadi bermakna..

duhai terkasih..
tidak selamanya orang tua salah..
dan memang mereka tidak salah..
mereka hanya menjalankan fitrah mereka sebagai orang tua..
begitupun kita..
saat telah menjadi orang tua..
bagaimana kita menyikapi sikap orang tua saat ini..
akan menjadi cermin..
bagaimana sikap anak kita pada kita nanti..

wahai tercinta..
sebelum kita yakinkan mereka...
apa yang menjadi beban hidup dan fikiran kita..
kita harus menasehati diri kita sendiri..
bahwa..
apapun yang orang tua lakukan..
itu berawal dari cinta yang terlalu besar pada anaknya..
tak akan kita melukai rasa cinta yang sebesar itu..
dengan sikap, ucap kita yang tidak menghargai betapa besarnya cinta mereka..
meski kita merasa akan sakit..
meski kita merasa keinginan kita tak dihiraukan..
meski kita merasa sangat cemas..
karna mungkin harus menderita hati terpenjara..
bersama orang yang tidak kita cinta selama sisa hidup kita..
namun kita akan selalu hormat..
dan kita akan selalu cinta..
karna kita memang selalu sayang..
pada orang tua yang segalanya demi cinta pada kita..

wahai bunga di hatiku..
maka tiada sikap kecuali sayang..
maka tiada ucap kecualai cinta..
maka tiada laku kecuali simpuh..
karna sayang.. cinta.. simpuh.. adalah hak mereka atas kita..
anaknya yang dirawat sepanjang zaman..

katakanlah..
tak perlu malu jika kau harus menangis..
karna sampai kapanpun kau adalah bayi mereka..
sebesar apapun kau tumbuh..
bagi mereka kau adalah bayi mungil mereka yang bertambah besar..
katakanlah nayla..
ayahanda..
demi besarnya cinta yang Allah titipkan padamu untukku..
tentu sampai kapanpun ku tak mampu dan takkan pernah bisa membalasmu..
ayahanda..
demi didikanmu yang terbaik untukku selama ini..
maka aku kini anakmu bersimpuh dihadapanmu..
penuh cinta, hormat dan sayang padamu..
meski cntaku padamu..
takkan pernah sebesar cinta dan sayangmu padaku anakmu..
karna cintamu memang tak tergantikan..

bunda..
khawatirmu..
serta apapun yang telah kau upayakan selama ini..
tampak bagiku betapa besarnya cintamu padaku..
tak mungkin ku mencintai siapapun melebihi cintaku padamu..
tak mungkin ku bahagia bila ku melukai hatimu..
kaulah sumber cintaku di dunia ini..
kaulah sumber bahagiaku di dunia ini..

takan ada keputusanku yang akan ku ambil..
kecuali dengan izin serta ridhomu..
meskipun bila ku harus korbankan bahagiaku sendiri..
meskipun harus ku matikan perasaan serta harapanku sendiri..

karna ku tahu..
karna ku mengerti..
betapapun sakitnya sepi yang harus ku jalani..
karena harus hidup dengan orang yang tak ku cintai..
tidaklah sesakit penderitaanmu..
karna telah melahirkan dan membesarkanku..

karna ku tahu..
karna ku mengerti..
betapapun menderitanya hatiku saat ini..
tak pernah sebesar penderitaanmu karna kesalahan yang pernah ku lakukan padamu..

karna ku tahu..
karna ku mengerti..
betapapun cemasnya aku..
karna harus bersama orang yang tak kucinta sepanjang sisa hidupku..
tidaklah sesakit cemasmu atasku selama hidupmu..

ayahanda..
kaulah sumber kemulyaan hidupku..
bunda..
engkaulah sumber kebahagiaan hatiku..

sebelum ku putuskan mengikuti semua pilihan dan harapan ayah bunda..
izinkan aku anakmu..
yang selalu kau cintai dan sayangi..
yang selalu mencintai dan menyayangimu..
menunjukkan bahwa didikan, kasih sayang, dan cinta ayah bunda..
telah menjadikan aku..
anak yang mandiri..
anak yang bertanggung jawab..
anak yang berbakti dan akan selalu mengabdi..
sepanjang hidupku..
selama hidupku..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
khawatirmu akan ku hapuskan..
cemasmu akan ku singkirkan..
ku akan hidup berumah tangga..
dengan orang yang takkan mengecewakanmu..
akhlak.. dunia maupun akheratnya..
ku akan hidup bahagia dengan seorang pria..
yang tidak hanya mencintaiku..
yang juga tentu menghormati dan menyayangi ayah bunda..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
beri aku waktu..
menentukan cinta yang terbaik bagiku..
yang tak hanya membahagiakanku..
tapi juga membahagiakanmu..
yang tak hanya membuatku luluh..
juga bisa membuatmu bangga..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
ku tak perlu waktu lama..
karna ku telah tahu kriterianya..
pria mapan meski tak setampan harapan bunda..
baik di mata keluarganya..
baik di manapun ia berada..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
dia pria yang akan ku pilih..
kan menemaniku sepanjang hidupku..
menuntunku tuk sujud pada Tuhanku..
menemaniku melanjutkan bhakti padamu..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
bila kini ku harus menerima pilihanmu..
sementara ku belum cukup mencari dengan upayaku..
ku takut bhaktiku padamu kan ternodai..
oleh aral ataupun keluh kesah..
saat nanti berumah tangga..
bila badai datang menerpa..
sakitku meyalahkanmu..
karena yang kunikahi bukanlah pilihanku..

ayahanda tercinta..
bunda tersayang..
bila ku nikahi pilihanku sendiri..
tentu ku takkan pernah menyalahkanmu..
tentu hormatku padamu takkan pernah ternodai..
karna bilapun cobaan datang menerpa..
kami dapat saling mendukung..
karna dia memang cintaku..
yang hadir karena restumu..